Senin, 30 November 2009

FORUM TANYA JAWAB

Selamat datang dan selamat bergabung dalam forum yang sengaja saya buat khusus untuk seluruh mitra K-LINK yang berada dibawah naungan grup saya. Forum ini adalah diperuntukan sebagai ajang tanya-jawab, diskusi ataupun sharing, baik langsung dengan saya ataupun sesama mitra K-LINK dibawah saya baik dalam satu line sponsorship ataupun crossline.

PERINGATAN : "Jangan menyibukkan diri di forum ini dengan dalih apapun dalam jam-jam yang produktif, Ingat !!! Kerja SBKK = Kerja Lapangan"


Minggu, 29 November 2009

MODUL ENTREPRENEURSHIP Training Series

Berikut ini adalah paket modul yang diberikan kepada peserta Pelatihan Kewirausahaan yang akan, sedang dan telah berlangsung di beberapa sekolahan khususnya SMK.

Adapun paket modul pelatihan tersebut terdiri dari :

(semua modul akan segera bisa di-download)

Modul 01 : ENTREPRENEURSHIP ; 1 Part

Modul 02 : GLOBALISASI ; Part-1 ; Part-2

Modul 03 : MENGAPA MEMILIH BISNIS NETWORKING ; 1 Part

Modul 04 : HOW TO START ; Part-1 ; Part-2

Modul 05 : COMPANY PROFILE

Modul 06 : TEKNIK DASAR MENJUAL ; 1 Part

Modul 07 : SEBAB-SEBAB KEGAGALAN

Modul 08 : KEBERANIAN, DISIPLIN & KOMITMEN

Modul 09 : TEKNIK MENGATASI KEBARATAN

Modul 10 : BUKU, KASET & PERTEMUAN

Modul 11 : TEKNIK DASAR PRESENTASI

Modul 12 : PRAKTEK PRESENTASI

Sabtu, 28 November 2009

Perbedaan "BOS" dengan "LEADER"


"Menjadi Bos atau atasan bisa didapat dengan kerja keras"

Tanpa kerja keras seorang putra mahkota akan menjadi Raja, tanpa kerja keras seorang anak pemilik perusahaan bisa diangkat menjadi direktur.
Ini menujukan, bagi beberapa orang, mudah sekali menjadi bos, atasan atau pimpinan.
Tetapi perlu diingat, kedudukan ini tidak serta merta membuat mereka menjadi seorang "Leader" atau "Pemimpin".
Untuk mendapat pengakuan dan penghormatan sebagai pemimpin mereka harus membuktikan.

"Yang paling berbahaya dalam mitos kepemimpinan adalah kepercayaan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bahwa kepemimpinan itu adalah faktor keturunan. Mitos seperti ini membuat orang melihat adanya kharisma tertentu atau tidak. Ini omong kosong. Kenyatanya, yang benar adalah pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan."

(Warren G. Bennis - Pelopor Studi Kepemimpinan dari Amerika, konsultan, dan penulis)

"Leader diraih atau didapat dari kerja keras dan pembuktian"

Untuk menjadi seorang leader (pemimpin) kita harus bekerja keras dan membuktikan bahwa kita layak jadi pemimpin.
Orang bisa saja jadi atasan kita, orang bisa saja menjadi bos kita, seorang pangeran bisa saja menjadi raja, akan tetapi itu tidak langsung membuat mereka menjadi leader (pemimpin).

"Pemimpin adalah hasil tempaan, bukan dilahirkan. Mereka menjadi pemimpin dengan kerja dan usaha keras dan kerja keraslah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan apapun."

(Vince Lombardi - Pelatih Top American Football, 1913-1970)

Success Is The Way Of My Life


Asal Anda Mau, Anda Pasti Bisa

Suatu waktu, pernahkah Anda melihat sosok yang begitu luar biasa dan Anda ingin menjadi seperti orang tersebut? Tapi kemudian Anda patah semangat karena kelihatannya ngga mungkin banget dengan latar belakang yang Anda miliki. Menjadi orang luar biasa adalah sebuah pilihan hidup, semua orang bisa menjadi luar biasa asalkan mereka mau. Ingat kuncinya bukan bisa atau tidak bisa melainkan mau atau tidak mau.

Jika Anda masih ingin menjadi orang yang luar biasa dan senantiasa bermanfaat bagi banyak orang, yg berikut adalah arahan dari "Sang Maestro".

Waktu itu, saya tanya kepada beliau, ”Pak… gimana sih caranya supaya bisa menjadi luar biasa seperti Bapak?”
Jawab beliau, ”Mudah sebenarnya untuk diucapkan, tapi sangat berat untuk dilakukan. Masih mau mendengarnya?”
Saya jawab, ”Ngga apa-apa mas, biar berat akan saya coba jalani.”

Kemudian beliau pun mensharingkan kunci bagaimana kita bisa menjadi orang luar biasa. Bagaimana seekor ulat yang menjijikkan bisa berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah. Dan saat ini alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk mensharingkannya kepada Anda semua.

Inilah langkah-langkahnya :

MEMBUANG EGO

Adalah suatu hal yang amat sangat wajar bila manusia lebih sering menjunjung ego dalam dirinya. Ego yang membuat mereka terlihat lebih dalam segala hal dibandingkan dengan orang lain. Lihat saja ketika ada sebuah permasalahan, saya yakin dua belah pihak akan saling mempertahankan pendapatnya masing-masing, sekalipun salah satunya salah.

Ego ini terkadang membutakan mata dan menutup pintu hati kita untuk bisa belajar dari sekolah kehidupan yang luar biasa. Sebagai contoh : yang tua enggan belajar pada yang muda, padahal belum tentu yang tua lebih bijaksana. Atau yang merasa berilmu seringkali memandang remeh pada mereka yang masih baru belajar. Padahal boleh jadi ketika mereka yang baru belajar sudah paham, ilmunya bisa lebih tinggi.

Saya paling suka berguru sama anak kecil. Kenapa? Pernahkah Anda melihat bagaimana seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan? Ketika ia terjatuh, pasti akan berusaha untuk bangkit kembali dan mencoba berjalan lagi. Sesekali mungkin menangis, namun tidak lama kemudian terus mencoba hingga akhirnya bisa berjalan. Ia tidak mengenal kata menyerah, terus berjuang walau kegagalan terus melanda. Hingga akhirnya ia pun tiba di puncak kemenangan.


MAU BERUBAH DAN SIAP MENJALANI PROSESNYA

Menjadi orang luar biasa sama artinya memilih jalan untuk berubah. Dan yang namanya berubah itu sangatlah sulit. Butuh kemauan yang kuat dan diiringin dengan mental baja dalam menjalani setiap prosesnya.

Tidak ada orang sukses tanpa berubah. Apa yang harus diubah? Semuanya. Mulai dari sikap, pola pikir, penampilan / performance, dll. Intinya Anda harus mau mengembangkan diri setiap saat. Saya yakin dalam proses berubah itu akan banyak hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang sudah Anda anut dan menjadi kebiasaan selama ini. Disitulah letak perjuangannya.

Disamping itu, jangan lupa dengan yang namanya hukum proses. Tidak ada segala sesuatu yang instan di dunia ini. Semuanya butuh proses dan waktu. Nah, dalam hal ini Anda dituntut untuk sabar menunggu proses perubahan dalam diri Anda. Perubahan yang instan biasanya tidak akan bertahan lama. Jadi tanamkan dalam diri Anda untuk selalu belajar dan berkembang.


TINGKATKAN NILAI DIRI ANDA

Di sebuah rekaman audio Financial Revolution, Pak Tung (Tung Desem Waringin) pernah mengatakan bahwa sebenarnya ketika kita bersaing secara sehat dalam hal apapun, kita tidak pernah menjatuhkan lawan kita.

Lantas apa namanya kalau kita tidak menjatuhkan / mengalahkan lawan kita? Jawabnya adalah mereka tidak sanggup mengejar nilai-nilai dalam diri (atau bisnis) kita yang selalu meningkat. Mereka tertinggal karena mereka enggan untuk turut meningkatkan nilai diri.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana meningkatkan nilai dalam diri kita? Jawabnya simpel. Senantiasa belajar dan terus mengembangkan diri kita. Buka mata pada setiap peluang yang ada. Kurangi porsi menilai segala sesuatunya dari sisi negatif. Dan terakhir, dekatkan diri pada Sang Pencipta, Allah SWT.

Biasanya bila nilai diri seseorang sudah meningkat, maka disana kita akan mulai melihat sosok yang berbeda, walaupun itu adalah teman kita yang sejak kecil selalu bersama-sama dengan kita. Itulah kekuatan sebuah nilai lebih dalam diri seseorang. Dan nilai itu seringkali tidak terlihat namun bisa dirasakan (intangible value). Jadi tingkatkan nilai dalam diri Anda, dan jadilah orang luar biasa.



RENDAH HATI

Satu kesamaan yang selalu melekat pada orang yang luar biasa. Mereka selalu rendah hati. Ketika kita memuji dan mencoba belajar dari kehidupan mereka, biasanya mereka akan merendahkan hati dan balik memuji serta mengangkat kita. Ujung-ujungnya kita menjadi lebih bersemangat.

Mereka tidak sombong. Karena satu-satunya yang patut untuk sombong adalah Sang Pencipta. Why? Karena Dia lah Yang Maha Sempurna. Sementara para manusia, sehebat dan seluar biasa apapun tetap aja ngga ada artinya bila dibandingkan kedahsyatan Sang Pencipta. Dan karena sikap rendah hati inilah yang kadang membuat nilai lebih dalam diri mereka bertambah.



SEMANGAT BERBAGI

Satu prinsip yang sering didengung-dengungkan namun tidak dimengerti oleh banyak orang adalah, ”Semakin banyak kita memberi, makin banyak kita menerima.” Nah, biasanya yang kita lakukan adalah menerima dulu, baru mau memberi, betul…?

Orang-orang luar biasa memiliki semangat memberi yang tinggi. Mereka akan senantiasa membagikan apapun yang dirasa bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain. Bila yang ada hanyalah secuil ilmu, ya ilmu itu yang dibagikan. Bila yang dimiliki adalah harta yang melimpah, maka harta itulah yang dibagikan. Bila yang dimiliki adalah pengalaman hidup yang menjadi sebuah pelajaran, maka pengalaman itulah yang disharingkan.

Dari sini Anda sudah tahu bagaimana caranya untuk bisa berubah menjadi orang yang luar biasa. Tinggal bagaimana kedepannya adalah tergantung dari niat, usaha dan keyakinan Anda.

Saya menyampaikan ini, bukan berarti saya adalah orang yang luar biasa. Saya hanya meneruskan apa yang pernah disampaikan oleh rekan saya tersebut. Saya sama seperti Anda, juga sedang belajar dan mencoba berubah menjadi orang luar biasa…

Mari kita sama-sama berkembang dan berubah menjadi manusia luar biasa yang bisa bermanfaat bagi lingkungan di sekitar kita…

Salam Sukses, Luar Biasa…

Joseph Samuel Gerard: Dari Hina Jadi Mulia

Masa lalu yang suram tidak boleh memerintah jalan hidup masa kini. Berdamai dengan masa lalu, membebaskan kita menggapai bintang. Bintang yang cahayanya tak kenal redup.

Kalau boleh memilih, setiap orang akan memilih lahir di tengah keluarga kaya. Keluarga yang mampu. Keluarga yang damai. Keluarga yang saling mengasihi. Keluarga yang bebas dari Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Dan, berbagai hal menyenangkan lainnya. Tetapi faktanya tidak demikian. Tidak ada seorang pun bayi yang dapat memilih dilahirkan di keluarga yang ia tentukan sendiri. Ia dilahirkan begitu saja, tanpa memberinya peluang untuk memilih.

MISKIN & TAK BERPENDIDIKAN
Joseph Samuel Gerard yang lebih dikenal dengan nama Joe Girard juga demikian. Ia dilahirkan di tengah keluarga yang amat miskin dan tak berpendidikan. Di sebuah daerah kumuh, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, pada 1 November 1928, Joe dilahirkan. Kondisi keluarganya sangat memprihatinkan. Ayahnya seorang mafia kelas teri. Ia berulangkali di tangkap polisi karena tindakan kriminal. Ia mencuri, mabuk-mabukan dan doyan ganja.

Perangai buruk sang ayah terbawa hingga Joe masuk Sekolah Dasar (SD). Figur ayah yang identik sebagai pelindung, ternyata berubah menjadi sosok yang menyeramkan dan menakutkan. Ia tidak melindungi, tetapi sebaliknya. Ia melakukan kekerasan terhadap anak yang seharusnya ia kasihi. Ia memukul Joe. Ia belum puas jika tubuh mungil itu tidak sampai lebam-lebam. Bahkan kata-kata kotor dan tidak membangun keluar dari ayah yang tidak bertanggungjawab itu. Tanpa alasan jelas, ayah tersebut selalu saja berkata, Joe anak yang tidak becus. Anak pembawa sial. Anak yang tidak akan beruntung dalam hidupnya. Sebuah pernyataan yang seharusnya tidak perlu terucap. Mestinya, kata-kata memberkati itulah yang diucapkan. Namun, ayah Joe tidak pernah melakukan itu. Kata-kata melukai dan sarat hujatan menembus begitu dalam di hati Joe yang tak bersalah itu. Dalam pikirannya sebagai anak, ia hanya mampu bertanya, apa salahnya sehingga harus dihajar setiap hari.

Syukurlah Joe punya ibu yang selalu membalut luka hatinya. Sang ibu senantiasa membesarkan hati anaknya yang selalu dilukai. Hati sang ibu tahu bahwa luka yang dalam membekas di hati anaknya. Namun, sebagai wanita yang tidak berdaya, ia hanya bisa menasihati dan berusaha memberi citra positif. Ia selalu berkata bahwa Joe pasti berhasil dalam hidupnya. Ia menjadi anak yang berguna. Ia akan terkenal dan berdampak bagi sesama. Bukan seperti yang dikatakan ayahnya. Namun, nasihat ibunya tidak sebanding dengan kata-kata negatif yang terus diucapkan ayahnya. Perkataan itu tertancap kuat dalam ingatannya. Mungkin ada benarnya pendapat psikolog bahwa anak yang berusia di bawah 12 tahun daya ingatnya sangat kuat. Ia dapat mengingat dengan tepat apa saja yang pernah diklaim orang tentang dirinya.

HIDUP KACAU
Konsep diri yang tidak jelas membuat hidupnya kacau. Joe merasa ia bagaikan sampah busuk yang tak berguna. Perkataan ayahnya terngiang sangat jelas. Wajah seram penuh hujatan masih terlukis di benaknya. Dunia rasanya runtuh. Karena itu, dalam menjalankan pendidikan ia tidak serius. Akibatnya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak diselesaikannya. Baginya, menamatkan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu tidak bermanfaat.

Walau tidak berhasil menyelesaikan pendidikan, ia berusaha mencari pekerjaan. Lagi-lagi, pengalaman kelam masa silam memengaruhi hidupnya kini. Ia berulang kali dipecat dari pekerjaan karena karakter jeleknya. Segala sesuatu yang negatif dengan mudah ditemui. Tidak perlu observasi rumit untuk menemukan karakter buruk dalam diri Joe.
Bertahan hidup saja mustahil. Pendidikan tidak punya, miskin lagi. Apalagi yang dapat diandalkan? Pupus sudah! Madesu, alias masa depan suram pantas dikenakan kepadanya. Lha, itu faktanya kok.

UTANG $ 10
Penderitaan demi penderitaan enggan meninggalkan Joe. Suatu kali, istrinya sangat kesal. Orang yang ia cintai itu mengalami frustrasi. Hari itu, api di dapur tidak bisa mengepul. Di rumah tidak ada apa-apa. Tidak ada sesuatu yang dapat dimakan. Istri dan kedua anaknya akan segera meninggal jika hari itu tidak diberi makan. Frustrasi bercampur tanggung jawab sebagai kepala keluarga, mendorongnya untuk berutang $ 10 agar dapat membeli makanan hari itu.

Dengan sempoyongan ia mengayunkan langkah keluar rumah. Ia sempoyongan bukan karena baru minum alkohol. Melainkan, pikirannya buntu. Tidak tahu harus berbuat apa. Ia menengok dirinya, tetapi tidak punya hal yang ia banggakan untuk ditawarkan saat melamar pekerjaan. Namun, dengan perasaan campur aduk itu, ia mulai melangkah ke showroom mobil Chevrolet. Ia dipandang sebelah mata. Ia tidak diperhitungkan. Ia dianggap sebagai orang yang tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, dari showroom mobil Chevrolet ini, Joe mengukir sejarah baru. Sejarah yang menggemparkan dunia wiraniaga.

PRESTASI MENAKJUBKAN
Bagai sarang laba-laba yang telah dirusak. Joe berjuang merajut kembali satu demi satu. Ia sadar sarang itu telah rusak. Itulah fakta. Namun, ia tidak mau berlama-lama tinggal dan terus memikirkan sarang yang rusak. Yang penting baginya merajut kembali sarang yang rusak tersebut.

Hasil rajutannya kini terlihat. Semboyan pantang menyerah melekat erat dalam relung batinnya. Ia sadar akan kelemahan-kelemahannya. Namun, ia juga tahu bahwa kelemahan adalah titik awal kekuatan.

Joe berdamai dengan pengalaman pahit masa lalu. Ia kini memulai lembaran baru. Lembaran yang bebas dari cengkeraman masa silam. Ia memiliki semangat baja. Semangat itu menghantarnya menggapai impian. Impian bukan sembarang impian. Impian yang akhirnya menjadi kenyataan.

Kini Joe yang dianggap tidak punya modal telah berubah menjadi seorang yang menginspirasi hidup banyak orang di berbagai belahan dunia. Dunia wiraniaga mengakuinya sebagai WorldÅ› Greatest Salesman menurut The Guinness Book of World RecordÅ›. Namanya diabadikan dalam buku rekor dunia. Sebuah prestasi spektakuler yang berhasil ditorehkan oleh seseorang yang tanpa gelar.

Prestasinya pun tidak tanggung-tanggung. Kurun waktu 1963-1978, ia berhasil menjual mobil sejumlah 13.001. Rata-rata penjualan perhari enam mobil. Bahkan ia menjual 1425 mobil baru per tahun. Ia melakukannya sendirian. Prestasinya itu, kurang lebih setara dengan dealer mobil top di Indonesia dengan dukungan sekitar 30-an orang karyawan. Menakjubkan. Resep keberhasilannya tidak neko-neko. Just do it, itu modal utama yang dibagikannya kepada peserta seminar di Hilton Hotel Jakarta Oktober 1992.

Gelar akademis tidak bertengger di belakang namanya. Namun, para akademisi mengakui kemampuannya. Ia diundang untuk memberi seminar dan mengajar di Universitas. Banyak orang bersaksi, mereka selalu mendapatkan sesuatu yang baru dari apa yang disampaikannya. Ia menulis beberapa buku. How to Sell Anything to Anybody (1977); How to Sell Your Self; How to Close Every Sale dan Mastering your Way to the Top adalah karya tulis Joe yang menginspirasi hidup banyak orang.

Joe berhasil melewati masa-masa suram. Tabah, semangat, pantang menyerah dan iman yang teguh membuatnya bangkit dari keterpurukan di titik minus. Sebuah titik paling bawah dari krisis kehidupan. Titik yang membuat sebagian orang terhempas. Namun, Joseph Samuel Gerard justru memaknai krisis dengan cara berbeda. Ibarat pohon yang terus diterpa angin puting beliung. Akarnya justru kuat. Merambat lebih dalam hingga tak tergoyahkan.

SBKK IN ACTION

Berikut ini adalah sebagian contoh dari aktivitas pelaksanaan PROGRAM SBKK di lapangan :


Presentasi di tingkat Desa guna mendapatkan dukungan untuk turun di tingkat RT


Bukan berapa jumlah yang hadir? Tetapi berapa banyak Anda melakukan Home Meeting?


Proyek percontohan Program SBKK di SMK


Bukan berapa kami dibayar? Tetapi berapa kemuliaan yang bisa kami berikan?


Bukan dimana tempat presentasinya? Tetapi seperti apa modul materinya?







FILE PROGRAM SBKK

Dibawah ini adalah file pendukung Program SBKK yang bisa di download oleh seluruh group under CM. BUDI RAHARDJO dan penting untuk diketahui bersama bahwa file-file tersebut akan senantiasa di-update secara periodik guna penyempurnaan Program SBKK yang akan, sedang dan telah berjalan di beberapa wilayah.
Silahkan download dan pelajari untuk segera bisa dijalankan di group Anda !!!

BACALAH_FILE_INI_TERLEBIH_DAHULU

MANUAL_PROGRAM

FORM_PENDAFTARAN

FORM_DATA_WILAYAH_KAB

FORM_DATA_WILAYAH_KEC

FORM_PRESENTASI

TARGET_PERSONAL

RENCANA_KEGIATAN


FORM UNDANGAN

DAFTAR_HADIR

LEMBAR_RESEP_SBKK

BERITA_ACARA

SURAT_KET_DESA

SURAT_IJIN_T4

HAND_BOOK

PROPOSAL_SMK

SURAT PERMOHONAN KE SMK

PROPOSAL PERGURUAN TINGGI (segera)

PAKET MODUL KEWIRAUSAHAAN = 12 MODUL (segera)

SURAT PERMOHONAN KE DESA DAN KE CAMAT (segera)

FORM MONITORING PROGRAM (segera)

KITA ELANG, KAWAN


Seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dieraminya. Setelah menetas, elang itu hidup dan berperilaku sama persis seperti anak-anak ayam yang lain, karena ia mengira bahwa dirinya memang anak ayam. Ia mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga. Ia berkotek dan berkokok. Dan ia akan mengepak-ngepakkan sayapnya lalu terbang beberapa meter di udara.

Pada suatu hari, ia melihat seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa.

“Wow, luar biasa ! Siapa dia ?” katanya penuh kekaguman.

“Itulah elang, si raja segala burung !” sahut ayam disekitarnya.

“Kalau saja kita bisa terbang, ya ? Luar biasa !”

“Ah, jangan mimpi ! Dia itu makhluk angkasa, sedang kita hanya makhluk bumi. Kita hanya ayam !”

Alkisah, elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya.